Rabu, 09 Juni 2010

catatan ke lima belas

wanita ini
dia datang menangis padaku
menjeritkan seluruh isi hati
dia terperangkap dalam sepi
dia ingin memberi kegaduhan dalam jiwa heningnya
mencoba memberi arti lebih dalam ketidakmampuannya
bisakah dia mendapat sedikit ruang lagi?

aku tertegun
mendengarkan semua keluh kesahnya
dia wanita yang hebat
wanita yang kuat

satu hal yang harus lelakinya tau,
mereka tidak bisa menggunakan keimaman mereka untuk berlaku seenaknya
mungkin agama tidak mengajarkan wanita untuk membantah apa yang diinginkan oleh suami
tapi hidup yang tidak bahagia bisa mengajarkan wanita untuk angkat kaki
mencari kehidupan yang lebih baik
kedewasaan, pengetahuan yang dalam tentang agama bisa digunakan sebagai alasan mengapa suami-suami seperti orang itu bisa memperlakukan istrinya dengan tidak adil
tapi apakah seorang istri juga bisa menggunakan alasan yang sama untuk membantah suami mereka??