Jumat, 30 Juli 2010

catatan ke delapan belas

aku ketakutan
setan itu muncul lagi
penampakan yang sama dari 4 bulan yang lalu
sama2 menakutkan
merasuki tubuh orang baik yg ku sayang
aku ketakutan..!

dia kini seakan tidak mengenalku..
mengamuk..
mengucapkan kata-kata setan yang tidak sepantasnya akudengar
tidak sepantasnya keluar dari mulut orang yang menyayangiku

setan macam apa ini?!
merusak kebahagiaanku
aku ketakutan...!!

takut setan itu enggan pergi
karena aku pun tak mungkin meninggalkan kasihku
haruskah melibatkan paranormal?
ah tidak.. musrik!

pada-Mu lah ku kembalikan semuanya
usirkan setan ini untuk ku,
kembalikan hidupku..
kekasih hatiku

ya, lebih baik menganggap ini kesurupan daripada kekhilafan..
terlalu naif

Kamis, 29 Juli 2010

catatan ke tujuh belas

otak ada untuk digunakan berpikir..
untuk menimbang mana yang benar dan mana yang salah
untuk menentukan langkah
untuk menyimpan semua data yang terekam oleh mata dan telinga

hati ada untuk merasakan..
untuk memilah mana yang lebih bijak
untuk mengatur rasa dalam diri
untuk cinta, benci. rindu dan bahkan mati rasa

tak bisa hanya otak yang berfungsi
tak bisa hanya hati yang mengasihi
keduanya tidak diciptakan masing-masing
keduanya tidak dimatikian masing-masing

otak dan hati harus saling berkaca sebelum menentukan suatu hal
berkata, bersikap, melangkah...

sebelum mengucapkan sesuatu, tanya dulu lah pada hati dan otak mu
apa pantas kata-kata itu diucapkan?
sopankah? tidak menyakitkan kah?
begitu juga dengan kelakuan dan setiap derap langkahmu..

banyak hati yang terluka karena sikap mdan ucapan yang tak seiring dengan hati dan otak
kadang hanya memakai otak tanpa hati
kadang memakai hati tanpa logika yang ada di otak..

THINK BEFORE YOU TALK, JERK!!!

Rabu, 28 Juli 2010

catatan ke enam belas

ada hamparan kenangan dalam waktu yang berdetik
kenangan-kenangan yang hanya diketahui hati

tak sanggup menguak keberadaannya
dalam masa yang lama, saya memilih diam!
bungkam!
walau tak jarang ada rasa yang ingin ungkapkan

samapi dimana huruf-huruf ini terlahir, saya masih diam
tak beranggapan pengungkapan akan menjadi solusi dan jawabannya
saya masih belum mengerti benar apa itu pilihan?
apa yang disebut keputusan yang bijak?
karena tak jarang kebijakan itu sendiri bukanlah pilihan yang ingin saya ambil
pernah merasakan hal yang sama?